cerita sex

Cerita Dewasa – Sebut saja namaku Reno ( nama samaran ), saat itu aku merantau ke kota pahlawan. Kota dimana aku ditempatkan oleh perusahaan tempatku bekerja. Aku tinggal di sebuah rumah kost yang tak jauh dari kantorku, seperti biasa aku jalani setiap harinya secara normal. Hingga suatu waktu aku secara tak sengaja bersenggolan dengan seorang perempuan di sebuah minimart tak jauh dari kost tempatku tinggal.

kembali mencari keperluanku dan segera mengantri di kasir, perempuan itu tidak terlalu cantik, cukup lumayan lah menurut penilaianku. Tanpa kusadari dia juga mengantri di belakangku, saat akan membayar dan aku mengambil dompet di kantong celana jins ku. Sikutku mengenai payudara perempuan tadi.

Aku: “Eh mbak sorry”
Si cewek: “Impas ya mas” Sambil tersenyum.

Aku pun tersenyum dan segera menyelesaikan transaksiku dan kembali ke kost, kamarku berada di posisi paling depan rumah kost, aku pun membuat kopi dan menghisap sebatang rokok dan duduk di jendela kamarku sambil menikmati lalu lalang orang – orang sekitar kost ku. Mataku pun fokus pada seorang perempuan, setelah kuamati ternyata dia perempuan yang di minimart tadi. Karena saat itu dia bukan tipe ku, maka aku pun segera membuka sosmed melalui androidku. Setelah hari itu aku lebih sering berpapasan dengan perempuan itu, ketika bertatapan kami hanya saling menyapa melalui senyum ramah kami masing – masing. Dan kesempatan pun menemukan kami kembali di sebuah warung nasi, saat antri itulah aku membuka pembicaraan untuk membunuh boring karena antrian.

Aku: “Anak kost juga mbak?”
Si cewek: “Bukan mas, rumah saya dekat sini juga kok”
Aku: “Saya juga kost di daerah sini mbak, oh ya kenalin nama saya Reno”
Cewek: “Saya Mia mas”

Perkenalan itu menjadi obrolan lanjutan yang makin mengakrabkan kami, saat itu dia mengenakan celana jeans dengan kaos lengan panjang beserta jilbab. Saat itulah aku baru menyadari bahwa Mia yang face biasa aja, mempunyai lekuk tubuh yg bisa dibilang sexy. Secara curi – curi pandang aku mengamati tubuhnya, sekitar 158 cm, kulit cerah bersih dengan bokong yang lumayan semok dan payudara sekitar 34B. Bisa dibilang bodi mengalahkan wajah ( bmw ), karena face yang bisa diberi nilai 7 itulah aku hanya sebatas menikmati molek lekuk tubuhnya. Sejak obrolan kami malam itu, kami jd sering bertegur sapa bila berpapasan di jalan. Sama sekali menyikapi semua biasa saja, karena para mantan pacarku memiliki grade diatas dia. Aku pun mengutarakan niatku untuk mengajaknya sabtu besok untuk menjadi guide ku keliling surabaya, dari pada malam minggu bengong di kost. Sabtu pagi aku terbangun dan mengawali hari itu dengan secangkir kopi dan sebatang rokok, aku hidupkan leptop dan memulai browsing.

 

“Tok..tok..tok..bray..ada tamu tuh cari kamu” Imam mengagetkanku.
“Ok bro kamsia” jawabku singkat sambil membetulkan celanaku.
“Selamat pagi mas, baru bangun ya” Mia menyapaku.
“Eh mbak Mia, masuk-masuk mbak” Jawabku surprise.
“Maaf mas kalau kepagian datengnya, mas Reno nggak jelas sih sabtu jam berapa?”
“I..Iya lupa ngomong mbak” Sambil melihat sekeliling mencari tempat buat Mia menunggu.
“Kok ngelamun mas?” Mia mengagetkanku.
“Eh Sori..Sori..Ini mbak bingung disini kaga ada tempat buat mbak nunggu, masuk aja deh mbak” Terpaksa aku mengajaknya masuk ke kamarku.
“Mas..mas..nggak apa aku nunggu disini?” Tanya Mia.
“Habisnya kaga ada tempat lagi sih mbak, gak apa dah. Aku mandi dulu mbak” Segera menuju kamar mandi dengan terburu.
“Fuck..Lupa matiin leptop lagi, handuk juga kelupaan” Gerutuku sambil mandi.

Aku pun mengintip keluar melihat Mia yang sedang menikmati bokep yang aku putar dan belum sempat kumatikan, Mia tampak gelisah menonton bokep. Penisku yang sedari tadi ngaceng tiba – tiba bertambah keras ketika aku mulai membayangkan bersetubuh dengan Mia.

“Fuck pikiran apalagi nih, kok gue turun grade ngentot sama tuh cewek ” gumamku

Aku pun membuka pintu kamar dan berlari telanjang mengambil handuk di tempat tidurku, karena kaki basah aku pun terpeleset dan jatuh. Hal ini membuat Mia kaget dan menoleh ke arahku.

“Aduuhh…Aw..Set dahh pake acara jatuh lagi” Gerutuku.
“Aahh..Maass..Ngapain bugil gitu? ” Teriak Mia.
“Ini mbak mau ambil handuk, tadi lupa bawa” Jawabku.
“Kenapa nggak bilang aja mas biar aku ambilkan” Mia membantuku berdiri.
“Aku mikirnya mending aku ambil sendiri mbak” jawabku.

Aku pun masuk kamar mandi lagi.

“Mas nggak butuh apa – apa lagi?” Tanya Mia.
“Nggak mbak, cuma handuk buat keringin badan aja” Jawabku.

Aku baru sadar ketika ingat bahwa tadi Mia sudah melihat penisku, dengan tampang pura – pura cuek aku, kembali ke kamar hanya dengan handuk sebagai penutup bawah badanku. Mia berpura – pura sibuk dengan hape nya.

“Maaf mbak tadi lupa matikan leptopnya, lupa kalau hari ini ada janji dengan mbak” Aku memecah suasana.
“Nggak apa mas, normal kok” Jawabnya sambil tersenyum.

ntah kenapa aku tiba – tiba tertarik kepada Mia, dan pikiran konak ku pun mulai ingin menaklukkannya sebagai pemuas birahiku. Kata – kata setan ku pun mulai kutebar, Mia pun mulai salah tingkah karena aku serang dengan bahasan dia yang ketangkap basah menikmati bokep yang lupa kumatikan. Aku pun mempergencar pembicaraan yang menjurus ke sex, tetapi dengan tetap berhati – hati, agar tidak membuatnya marah dan tersinggung.
Aku pun melepas handuk dan memakai celana dalamku.

“Eh mas..Kok terang – terangan sih? Nggak malu apa” Mia tersipu.
“Emang masih terang ini mbak, kan masih jam 10 pagi” Jawabku sekenanya.
“Hahaha..Mas..Mas.. Masih pagi kok sudah menjurus yang dibahas” Mia mencoba jaim.
“Mungkin karena film tadi yang mbak juga lihat kali ya, apalagi cuma berdua disini. Aman sih kalau mau lanjut” Aku memancing.
“Apanya yang aman mas?” Mia bertanya basa basi.
“Situasi dan kondisi mendukung kalau mau praktek..Hahaha” Pancingku.

Aku menuju laptop hanya dengan memakai celdam, penisku yang tegang kepalanya menyembul dari balik celdam.

“Eh mas, kok malah cuma pakai kancut sih?” Tanya Mia memecah suasana.
“Yaelah mbak, tadi mbak juga sudah lihat isinya, nanggung amat mau ditutupin” Jawabku sambil memutar bokep lainnya.

Dari pantulan cermin lemari aku melihat Mia mencuri pandang ke penisku, lalu ke laptop. Dari respon dia terlihat bahwa dia tidak menolak, dan saatnya untuk menarik umpan.

“Biar kagak cantik – cantik amat seperti para mantan, But, No bad lah buat pelampiasan” Setan di kepalaku membisik ( Hahahaha).

Aku pun mulai melihat respon terakhir untuk memastikan, aku duduk di ranjang samping Mia, tampak dia salah tingkah dengan berpura – pura sibuk dengan hape dia.

“Jam berapa kita berangkat?” Tanya Mia.

Tanpa menjawab aku pun segera mencium bibirnya, dia berusaha melepaskan diri dari serangan bibir dan lidahku, tapi aku menahan kepala dan pundaknya. Akhirnya dia pun membalas ciumanku dan lidah kami saling bermain. Pelan tapi pasti aku membuka kancing kemeja yang dia kenakan, tanpa membuang waktu tanganku pun mulai meremas dadanya dan memelorotkan bh serta memainkan puting nya. Mulut dan lidahku pun berpindah ke putingnya, tanganku meremas dan mengusap payudaranya sambil membuka resleting celana jeans yang dia pakai. Aku pun melepas jeans dan celdam Mia, sudah sangat basah hingga celdam Mia terkena cairan vaginanya. Aku mulai menjilat klitoris Mia hingga dia mendesah dan menjerit tertahan, kedua tangannya meremas rambutku seolah tidak mau jilatanku segera kulepas. Service oral ku pun berlanjut sambil kedua tanganku meremas, memainkan puting susu dan melepas kait bh serta melepas kemeja Mia.

Telanjang lah Mia tanpa sehelai pakaian pun menutupinya, sengaja aku biarkan jilbabnya tetap terpakai, aku pun berdiri dan menyodorkan penisku untuk Mia oral. Dengan lahap dan bernafsu dia mengoralku, aku bimbing kepalanya untuk menjilat pelirku.

“Aahhh..Enak banget Mia..Terusin sayang, Jilat telornya” Racau ku.

Aku semakin bernafsu karena ada sensasi lain melihat cewek bugil berjilbab mengoralku dengan nafsu, aku pun mulai mengocok vagina Mia dengan jariku, dia orgasme dengan menyemprotkan cairan orgasmenya ( squirt ), aku ulangi lagi sampai 3x. lalu aku mulai mengocok vagina Mia dengan penisku.

“Aahhh..Mmaaasss…teruusss..yang keraasss” Desah Mia.
“Mau didalem apa diluar?” Tanyaku.
“Dalem ajaahhh maassshh..Aaahh..” Desahnya.

Aku meningkatkan tempo sodokanku, Mia pun orgasme lagi. Aku pelankan tempo sambil membiarkan Mia mengejang dan menikmati orgasme nya. Kemudian aku serang lagi tanpa ampun hingga Mia berorgasme lagi dan aku pun menyemprot Miang vagina Mia, aku berbaring diatas tubuhnya dengan tetap menancapkan penisku. kami berciuman, lalu aku pindah ke samping Mia.

“Vagina kamu seret bgt Mia, tapi kok sudah kagak segel?” Aku memulai obrolan.
“Aku janda mas, udah 4 tahun lebih nggak pernah rasain sentuhan, baru hari ini aku dapet dari mas Reno” Jelasnya.
“Jadi kamu janda? Terus anak kamu berapa?” Tanyaku.
“Belum punya anak mas, pernikahan hanya berjalan setahun lebih. Suamiku menikah lagi sama anak org kaya” Jelasnya.
“Selama nikah suami kamu tidak pernah semprotin di dalam?” Tanyaku penasaran.
“Dia menolak mas tiap aku minta, baru mas Reno yang masukin” Jawabnya sambil menciumku.
“Terus kalau kamu hamil gimana?” Tanyaku agak khawatir.
“Aku mau mens mas, pagi tadi sudah keluar flek nya. Mas tidak usah khawatir” Jawabnya dengan senyuman.
“Usia kamu berapa Mia?” Aku bertanya sambil melepas jilbab dan menciumnya.
“Aku 32 mas, mas sendiri berapa?” Mia balik bertanya.
“Rejeki kamu Mia, aku masih 28. Lumayan dapat brondong. Hahahaha ” jawabku.
“Aku nambah lagi dong Mia, masih pengen nih” Sambil melumat bibir Mia dan kembali merangsangnya.

ku pun mengangkangkan paha Mia dan segera memasukkan penisku ke vagina Mia, jembut Mia yang rimbun menambah sensasi nikmat. Kumaju – mundurkan penisku konstan, dari pelan dan semakin cepat. Desah dan teriakan nikmat Mia pun tak tertahankan.

“Tok…Tok…Tok..Woii bruurr…Bagi – bagi dong kalau having fun, kita mau juga nih ” Suara anto dari luar.
“Hahaha..Sabar bray..Gue lagi enak nih” Sahutku.
“Aahh…Aahhh..Mmaaasss…Nanti di..Dilaporkan ke yang punyaahh koosstt” kata Mia.
“Sudah nikmatin saja sayang, aman kok. Vagina kamu enak banget Mia” Jawabku.

Dan Mia pun orgasme kembali, dan setelah itu aku pun menyemprotkan spermaku dalam vagina Mia. Kami pun lalu tertidur berpelukan dengan senyum puas.

Hari itu kami melakukan perzinahan hingga sore hari, Mia pun aku ajak menginap lagi di kost ku malamnya setelah kami berkeliling kota buaya. Sebelum menggauli Mia, aku memutar bokep anal dan meminta Mia untuk mencobanya, dengan lembut dan sabar aku melubangi anusnya dengan jari, kemudian perlahan dengan penisku. Mia menjerit dan menangis karena kesakitan, tapi akhirnya kesabaran berbuah kenikmatan. Untuk pertama kalinya aku melakukan sex dengan cewek berjilbab dan merasakan anal sex, hari minggu pun aku hanya keluar untuk membeli makan dan melakukan perzinahan ini hingga malam hari. Sejak saat itu Mia menjadi tempatku melampiaskan nafsu, aku pun sering memberinya uang untuk ke salon dan perawatan body. Toh nantinya aku juga yang menikmati, dan benar saja. Dalam 2 bulan Mia sudah lebih cantik, mulus dan semakin membuatku konak.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *